Palu - jejaksulteng.com - Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura menghadiri peletakan batu pertama (Groundbreaking) Pembangunan Mesjid Raya Provinsi Sulawesi Tengah. Bertempat, Eks Mesjid Agung Darussalam, Jl. Jaelangkara, Kec. Palu Barat. Jumat, (9/2/2024)
Mengawali sambutanya, Gubernur Rusdy Mastura menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas partisipasi para stakeholder, mitra kerja terkait, serta semua pihak yang turut mendukung, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan Mesjid Raya Provinsi Sulawesi Tengah.
"Mesjid tidak hanya sekedar tempat ibadah, melainkan juga menjadi pusat kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial bagi umat islam dan masyarakat luas"kata Gubernur pada kesempatan itu
Selanjutnya, Gubernur juga menjelaskan, pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah telah mengubah status Mesjid Agung menjadi Mesjid Raya sesuai Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/802 Tahun 2014 tentang Standar Pembinaan Manajemen Mesjid.
Lanjut, kata Gubernur, gempa bumi yang disusul dengan tsunami dan likuifaksi pada 28 September 2018 di Sulawesi Tengah, khususnya di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala (Pasigala) telah berdampak destruktif, baik kepada infrastruktur fisik maupun nonfisik.
"Salah satu yang ikut terpapar adalah mesjid raya provinsi sulawesi tengah yang dahulunya bernama masjid agung darussalam, juga mengalami rusak berat."ujarnya
Untuk itu, Bung Cudy sapaan akrab Gubernur berharap, keberadaan masjid raya ini dapat menjadi simbol persatuan dan kebersamaan umat islam serta menjadi ikon religiusitas masyarakat Sulawesi Tengah.
"Semoga partisipasi kita semua dapat menjadi amal jariyah yang diridhoi Allah SWT."tandasnya
Sebelumnya, Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (Cikasda) Provinsi Sulteng Andi Ruly Djanggola melaporkan bahwa pembangunan mesjid raya dimulai tahun 2020, yang diawali dengan melakukan sayembara desain mesjid raya, dilanjutkan dengan lelang perencanaan tahun 2021. kemudian, pembangunan fisik dilakukan sejak penandatanganan kontrak pada 20 Oktober tahun 2023 dengan skema multiyears kontrak.
"Pembangunan mesjid raya ini merupakan harapan masyarakat Sulawesi Tengah."Ucap Kadis Cikasda
Kadis Cikasda juga menerangkan, pembangunan mesjid raya ini melibatkan PT. Pembangunan Perumahan Persero, sebagai pemenang tender proyek dengan pagu sebesar 386 miliyar. Dan manajemen konstruksi dilakukan oleh PT. Yodya Karya, PT. Antariksa Globalindo dengan masa pembangunan mesjid selama 439 hari dan selesai 31 Desember 2024.
"Insya Allah tahun 2025 mesjid raya Provinsi Sulawesi Tengah dengan kapasitas sepuluh ribu jamaah dapat digunakan."tambahnya
Pada kesempatan itu, juga dilakukan penulisan harapan (testimoni), peninjauan market pembangunan mesjid raya serta penekanan tombol sirene oleh Gubernur sebagai tanda dimulainya pembangunan mesjid raya Provinsi Sulawesi Tengah.
Turut hadir : Staf Ahli Gubernur, Asisten, Wakil Ketua DPRD Muharram Nurdin, Kadis Cikasda Andi Ruly Djanggola, Wakil Walikota Palu Reny A. Lamadjido, Kepala Biro Kesra Awaludin, Kaban Kesbangpol Arfan, Inspektur Inspektorat Salim, Rektor Universitas Tadulako Amar, Rektor UIN Datokarama Palu Lukman S. Thahir, Danrem 132 Tadulako Dodi Triwinarto, Kapolda, Danlanal, Pimpinan PT. PP Construction dan Investment, PT. Yodya Karya, PT. Antariksa Globalindo, Stakeholder dan Mitra Kerja.
Sumber : PPID Utama/Humas Pemprov. Sulteng, Dinas Kominfosantik.